Surat ini untukmu, Icha Fredie.

Hei, kamu apa kabar?
Masih merasa sesak kah di dalam isi dadamu?
Masih susah kah lelap malam di waktu rebahmu?
Apakah gemuruh yang sering merusak harimu masih senantiasa menyapa?
Aku harap kamu bisa melewati semuanya dengan sebaik-baiknya.

Tidak apa bila ingin menangis sesekali.
Atau ingin mengoceh karena kamu sebal.
Menepilah agar kembali terisi energi positifmu ketika letih.
Berbaik hati sedikit saja untuk dirimu sendiri.

Aku tau benar kamu tengah kewalahan.
Hari-harimu terasa lambat dan cepat di waktu yang sama. Kamu seperti kehilangan arah tiap kali sadar kamu bukan lagi berada pada hidupmu yang dulu.
Bersabarlah. Semua akan terlewati.

Terima kasih sudah berjuang sejauh ini.
Terima kasih untuk terus hidup.

Komentar

Postingan Populer