Terima Kasih, Januari.

Hampir saja aku ingin melewatkanmu tanpa ingin mengucapkan apapun.
Aku rasa, Januari sangat memuakkan sejak tahun lalu.
Tapi hati kecilku mengatakan, "hei, jangan pongah..."
Maka dari itu akhirnya aku menyapamu dengan tulisan seperti ini.
Selain ingin berbasa-basi, aku juga ingin menyampaikan terima kasih atas tahun 2018 yang sudah berlalu hampir satu bulan.
Ada banyak sekali kenangan yang datang dan berlalu begitu saja.
Terima kasih...

Awal bulan yang lalu, tepatnya tanggal 11 Januari 2019, aku pergi ke bagian barat pulau Jawa, di pesisir utara. Salah satu hal yang sudah lama aku bayangkan sebelumnya.
Dua orang temanku dari dunia maya, lebih tepatnya Friendster, memutuskan untuk menikah.
Mereka berdua adalah dua orang yang dulunya aku sarankan untuk berpacaran.
Sejak tahun 2007 mereka saling mengenal melalui perantara aku. Menjalin hubungan bertahun-tahun, dan akhirnya mereka menikah.
Aku sangat bahagia. Amat sangat bahagia. Hingga rasanya ingin menangis saat mereka mengucapkan janji pernikahan di hadapan Tuhan. :')
Mereka menikah pada tanggal 12 Januari 2019 di Cirebon.
Dengan cerita perkenalan yang sangat unik, waktu bersama yang sangat panjang, dan tentu saja kenangan mereka sangat banyak dilewati bersama.
Sedari dulu mereka selalu berpesan agar aku datang ke pernikahannya suatu hari nanti, dan janji tersebut sudah aku penuhi.
Mereka berdua adalah Icha Naryo dan Aip Sumarsya.
Dua teman Friendster-ku yang kisah percintaannya sangat menggemaskan.

Selamat menikah Neng Icha dan Bang Aip :)

The Best Mak Comblang :))

Bahagia rasanya menjadi saksi kisah percintaan orang lain, dan di hari bahagia mereka aku bisa ada di sana, juga diberikan penghargaan atas hasil dari perjalanan cinta mereka selama ini.
Semoga kalian selalu bahagia dan menjaga satu sama lain hingga kapanpun.
Aamiiin.

Tapi Januari kali ini juga menyuguhkan cerita yang sedikit membuatku sedih, serta agak susah move on beberapa waktu ke depan.
Sahabat tersayangku si Anna Dian Setiawati memutuskan untuk pindah domisili karena tuntutan pekerjaan, ke Kaltara, tepatnya di Malinau.
Dan ini bukanlah seperti perjalanannya yang sudah sudah, hanya setengah tahun lalu kembali ke Jogja.
Kali ini Anna permanen meninggalkan Jogja, dan akan tinggal lama di Malinau.
Memang berat rasanya ditinggalkan oleh seseorang yang sudah begitu dekat dengan kita, tapi kehidupan memang harus berjalan, persis seperti pesan pendek Martha.
Semua akan baik-baik saja, sekalipun jarak memang jahat memangkas raga kami untuk bersua hehehehe.
Mungkin suatu hari nanti kami akan bertemu kembali dengan keadaan yang jauh lebih baik dari sekarang, dengan kehidupan baru yang mungkin juga dengan personil baru.
Yang jelas, untuk beberapa waktu ke depan sudah dapat dipastikan aku akan sangat merasa kesepian tanpa adanya Anna di Jogja.
Bisa jadi ketika lagi asyik jalan-jalan di sekitaran jakal, aku akan sesengggukan karena rindu.
Atau ketika makan steak moen-moen aku akan termenung, ingat Anna yang suka menggelengkan kepalanya melihat aku makan steak dan sushi sekaligus dalam satu waktu.
Hehehe temanku di Jogja tidak banyak, hanya hitungan jari.
Yang paling aku ganggu waktunya adalah Anna, sedari dulu. Sejak dia masih jadi mahasiswi baru, hingga lulus kuliah.
Belum tentu ada teman yang mau diribetkan dengan semua kelakuanku yang kacau.
Ahh, aku akan rindu dirimu segera, Na.
Pantai Goa Cemara, 2016.



Komentar

Postingan Populer